Berplesiran ke Tangkuban Perahu

Bismillahirrahmanirrahim..

Yipppiiieeee... Setelah sekian lama menantikan untuk berplesiran ke luar kota, akhirnya keinginan itu tercapai. Ya, saya sekeluarga (kecuali Ibu,, :( ) berplesiran ke Banduuung :z :z :z! Maklumlah, tidak ada kota lain yang tidak terlalu jauh dari Jakarta dan memiliki tempat wisata yang dapat dibilang "indah". Masa iya mau plesiran ke Bekasi??? hehe.. :D. Berkat saran dari Djawa, kami pergi menuju Gunung Tangkuban Perahu di Lembang. Sebenarnya Djawa juga ingin ikut bersama kami, namun sayang ada rapat yang katanya tidak bisa ditinggalkan. *sok sibuk siy lo Waa, haha.. :O*.

Perjalanan yang agak mengantukkan. Maksudnya sepanjang perjalanan saya mengantuk terus, :p. Maklumlah, malam sebelumnya saya tidur pukul 04.00 pagi dikarenakan mendandani blog saya dulu, :) :) :), lalu harus berangkat ke Bandung pukul 08.00 pagi. Walau sudah makan cemilan banyak-banyak, tetap saja mata ini minta untuk ditutup sementara. Ada hal yang sedikit mengkhawatirkan di sini, yaitu supir Papa saya yang bernama Pak Herman! Sewaktu menyupir mobil, dia sedikit mengantuk! Sedikit? tidak-tidak, banyak tepatnya! Pikiran buruk segera berkelebat di sekitar saya, ditambah lagi di jalan tol banyak ditemui truk yang ukurannya naudzubillah: besar kaliiii!!! Pikiran terburuk langsung menyantol di otak saya! Sukses membuat saya streeesss :# :#. Namun lama-lama pikiran itu hilang karena rasa kantuk lebih kuat memanggilku.

Suasana Lembang yang sedu sedan itu (iih,,apa siy lo Nish??haha.. :p), membuat rasa kantuk saya hilang (ya iyalaah,lo kan udah tidur setengah jam lebih!). Tidak lupa saya mengaktifkan Esia Gogo saya, biar hubungan dengan pacar tidak putus :L (walau hanya menelpon dia 2-3 menit saja, huahaha.. percuma sangat.. :O :O. Perjalanan ini makin lama makin terasa,,, tanjakkannya! Makin berasa pula udara dingin yang berhembus disekitarnya. Uuu,,suka sangat dengan udaranya.

Lalu sampailah kami di Gunung Tangkuban Perahu. Sempat bingung karena terlihat sepi sekali di pintu masuknya, maklum, hari itu hari Rabu, bukan harinya untuk plesiran memang. Namun kata Bapak penjaganya, banyak koq pengunjung lainnya. Setelah membayar 59 ribu rupiah (1 mobil dan 4 orang dewasa) kami pun memulai perjalanan yang agak "aneh". Aneh karena jalanannya yang walaupun aspal, tapi rusak! Bagaikan di dalam bajai yang ber-AC, haaha.. Keanehan kedua yaitu, di sepanjang perjalanan menuju kawahnya (mungkin 7 km), tidak ditemui satu pun mobil pengunjung lainnya! Bayangkan! Kanan-kiri hutan, walaupun siang-siang, tetap saja menyesakkan :o :o :o. Setelah beberapa menit berselang, akhirnya kami menemukan "manusia" yang mengendarai sepeda motor. Perasaan lega menyelimuti kami. Setelah sampai di parkiran, perasaan lega "benar-benar" menyelimuti kami. Beberapa bus berjejer dengan rapih, warung-warung pun tidak kalah rapihnya. Ayah saya turun dari mobil, lalu berbicara sejenak dengan seorang bapak yang entah siapa namanya. Saya dan kakak mengikutinya. Bapak itu menjelaskan, bahwa kami masi harus meneruskan perjalanan hingga benar-benar sampai ke kawahnya, lalu beliau menunjukkan jalan lain yang BER-ASPAL, MULUS-LUS-LUS, yang ternyata memang jalan yang baru dibuat :o :o! Hanya satu kata: Sial :@ :@ ! Mengapa bapak penjaga pintu gerbang tidak mengatakan kepada kami?! Mungkin lupa? Atau sengaja?? Biar kami merasakan sensasinya yang sangat aduhai itu??? Jalan masuk yang baru itu letaknya beberapa ratus meter dari jalan masuk yang kami lalui, maklumlah, ayah saya terakhir kali ke sana pun sudah 10-11 tahun yang lalu, jadi intinya beliau tidak tahu! Lalu kami lanjuti perjalanan menuju kawah, dengan damai, tanpa hambatan, dan pastinya menemui banyak mobil maupun sepeda motor di sana :z :z

Berfoto-foto ria! Itulah kegiatan wajib yang harus kami lakukan, merupakan salah satu cara mengabadikan momen seperti itu, *halaaah,lebaai..*. Berfoto, berfoto, dan berfoto. Mari berfoto hingga mabok,hahah.. :O :O.

Selanjutnya kami berbalik menuju kota Bandung, Dago tepatnya. Tempat yang sifatnya "fardhu a'in" untuk dikunjungi :D :D. Lebih tepatnya lagi, kami menuju restoran atau "tempat jualannya" Kartika Sari. Itu lho, merk ternama yang menyediakan bollen atau molen baik yang berisi pisang ataupun peuyeum, serta kue-kue kering yang manis dan gurih, berbagai brownies, dan lainnya yang pasti cocok untuk dijadikan buah tangan *buah tangan? lama sekali ku tak menggunakan kata itu,haha*. Bersantap sianglah kami di restoran tersebut, dan untuk kesekian kalinya, kami berfoto-foto! Walaupun tidak sebanyak di Tangkuban Perahu, hehe.. Tak lupa pula, kami membeli oleh-oleh untuk orang rumah, yaitu: kami sendiri, huahaha.. :r :r. Tujuan selanjutnya yaitu Gepuk Nyonya Oong. Gepuk itu empal daging dalam bahasa Betawinya. Gepuk yang satu ini lain daripada yang laiinya. Apakah itu??? Harganya yang M.A.H.A.L !!! Satu potong gepuk itu berharga Rp. 8000 !!! Namun, seimbang lah, dengan rasanya yang aduhaaai, maknyuuus.. ;) ;). Puas dengan belanja makanan, kami pun kembali ke Jakarta, upps, tepatnya Depok,, hehe..





Sampai bertemu di plesiran selanjutnya.. ;) :z ;)

5 komentar:

Anando Perdananto mengatakan...

enaknya :o

Danisha Dalam Blog mengatakan...

@Conan: pastinya!! hehe :D

swhanez mengatakan...

ihhh sebeell...
baru aja kmaren gw balik dari sana dhan. udah nyampe ke tempat yang ada warung2nya itu. pas jjat bem. ehh ujan!!! bahkaann...huhu T-T sedih dehh... gak turun deh jadinya gw. ada c beberapa anak yang turun dari bus. malay ah bechek2.. hoho

Danisha Dalam Blog mengatakan...

@Nesya:
Lho,,bukannya mau ke Ciwidey??
koq jadinya ke tangkuban perahu??
ga sempet ya waktunya??

swhanez mengatakan...

iya.. tau gitu mendingan ke cihampelas aja. blanja-blanji. haha biasa wanita ;)

Posting Komentar

Photobucket