ILP, HIGH ENDteen, dan Adam Sandler

Assalamualaikum Wr. Wb...

Rindu rasanya menulis di blog, walau sebenernya banyak luapan kebahagiaan dan kesedihan yang bisa dibagi sejak berminggu-minggu lalu. Karena itu, malam-malam begini saya sempet-sempetnya posting, sambil nunggu krim malam 2 (yang tumben-tumbenan saya pakai ini) kering. Headset sudah dipasang, mendendangkan lagi-lagu OST-Shrek 1 yang ajiiib pisan (mendownload-nya dengan penuh pengorbanan dan keheranan), maka saksikanlah sekali lagi Danisha Mulai Menceracau..

Demi memenuhi wishlist saya tahun lalu, saya relakan waktu sore menjelang malam saya di ILP (Internatinal Language Program). Apakah wishlist saya itu??? Yaitu kursus Bahasa Inggris, LAGI! Yaa, sebenarnya ketika saya mengenyam (mengemut dan menelan) pendidikan di bangku SMA, saya sudah kursus di ILP-Depok, dari tingkat Basic 2 hingga AEC (dan saya lupa apa itu singkatannya, yang pasti Advanced....:r), namun setelah dirasa-rasa, resapi, dan hayati, makin lama kemampuan saya berbahasa Inggris koq makin ... kacrut. Yooi, sepertinya semua pelajaran dari ILP hilang terbang, melayang ketiup angin, badai Ferdy, alhasil setelah test EPT (English Proper... Test) yang diadain sama UI, nilai yang keluar rada (atau memang?) mengherankan. Dan kusadari, ada yang tak beres.

Lalu tak disangka-sangka dan diduga-duga, saya kembali duduk di ILP, Pancoran tepatnya. Awal mula bagaimana ceritanya bisa kecantol di ILP (lagi!) memang agak sulit dikisahkan, intinya saya mengikuti penawaran program percobaan kursus di ILP selama 4 kali pertemuan berturut-turut (bergabung dgn kelas reguler) hanya dengan membayar Rp. 60.000 dan sudah termasuk placement test. Maka masuklah saya di kelas itu. Hari ini. Di tingkat berapa??? Malu saya menjawabnya, huahahha..

Sekali lagi menghirup AC di ILP, mendapatkan map berwarna biru yang ada logo ILP-nya (yang dulu sudah banyak sekali saya kumpulkan lalu dibuang), duduk di ruangan yang berisi 8 orang, menghadapi guru yang pasti gape berbahasa Inggris (dan saya lupa siapa namanya), melihat garis-garis biru yang dicat di dinding, pintu berwarna kuning, radio, kertas-kertas soal, kertas-kertas bergambar, lilin mainan (utk menempelkan kertas di whiteboard), heeeyyyy,,, kusadari, ku jatuh cinta lagi ... dengan ILP !!!

Namun memang sayang, sepertinya setelah 4 kali percobaan kursus itu, saya tidak bisa melanjutkannya lagi, maklum, masalah finansial, hiks..hiks.. Yaaa, ini mah namanya saya bukan kursus lagi, hanya kursus tumpangan saja, kilat,sementara.. :(

HIGH ENDteen. Majalah ini pertama kali saya temukan di salon untuk Muslimah di dekat rumah saya. Covernya si Sherina Munaf (cantik! tapi terlalu dewasa siy). Saya buka halaman pertama - kedua - ketiga - dan selanjutnya, eeeh, koq bahasa Inggris semua??? Elegan, isinya lumayan berkualitas (dan berharga mahal :( ), bahasanya mudah dicerna, agak banyak fashion-nya (sayang ga ada yg pake jilbab modelnya,haha),,
Huaaah, ku langsung jatuh cinta!

Tumbuhlah suatu niat, suatu hari nanti, saya harus memiliki, minimal satu, majalah tersebut! Mencari-cari dan menemukannya, di tukang jualah majalah pinggir jalan, di toko-toko buku. Namun, saya tidak membelinya! heheh.. Banyak pertimbangan, yaitu melihat harganya yang lumayan aduhai (35000 ciing) dan alasan lainnya, cover bulan Januari 2009 adalah Dirly Idol !!! Siapa saja, asal jangan dia, kumohon..

Memasuki bulan Februari, kusambangi tukang majalah di Kober, menanyakannya, dan melihatnya. Sekali lagi, hanya menemukan dan tidak membelinya. Covernya bukan Dirly Idol lagi siy, tapiii duitnya yang sayang untuk dikeluarkan! Hari ini. Bertepatan dengan bertemunya saya dengan pacar saya (yaa, maklum, jarang ketemuan, Depok-Cikarang, haha), akhirnya saya membelinya! Benar-benar membeli, bukan sekedar melihat dan memegang-megangnya! Bukan saya siy yang membeli, lebih tepatnya, patungan (atau malak?) bersama pacar saya tersebut,hehe.. Setelah membujuk-bujuk tapi tidak merayu-rayu, dia bersedia, merelakan duitnya setengah dari harga majalahnya, yesss...

Lagi-lagi kusebut namamu dalam blogku, hei Djawa yang tak terlalu buruk rupa, huahahha.. *piiisss darling :D* Apa boleh buat, hampir seluruh waktu saya di kampus dihabiskan bersama dirinya. Agak memuakkan memang, tapi yaaa apa boleh buat?? Dengan sedikit bisikan gaib darinya, saya penasaran. Bukan gaib sembarang gaib. Beberapa hari yang lalu, dia menyebut kalimat

"grow old with you"
lalu
"Wedding Singer"
dan
"Adam Sandler"
dengan sok tahu saya hanya mengatakan "ooooh, yaa??, Terus kenapa?, Iya, iya.." Ternyata, maksud dia lagu Grow old with you, yang dinyanyiin sama Adam Sandler di film Wedding Singer. Djawa juga udah dengan sukses masukin lagu itu ke dalam flashdisk saya beberapa bulan yang lagu, namun sayang, saya tidak menyadarinya! *sorry ya Budee*

Okeh, sesampai di rumah saya mulai menyari-nyari lagu itu, ternyata kutemukan di antara lagu-lagu lainnya dalam laptop. Dimainkanlah. Biasa saja. Tepatnya ga ngerti! Kurang menghayati dan meresapi. Hari ini. Dituntut rasa penasaran yang kian mendalam, kembali lagi saya buka Winamp, memutar lagu itu kencang-kencang, mengartikannnya, dan ooooh yesss, ku jatuh cinta...

Saya buka Youtube, masukkan kata kunci (baca: Wedding Singer), lalu search. Seumur-umur gw belom nonton film Wedding Singer, tapi kali ini, baru liat potongannya aja, pas bagian Adam Sandler nyanyiin Grow up with you, saya merindiiing-ding-ding..
Masi penasaran, cari liriknya di metrolyrics.com, dan ku hanya bisa tersenyum.
Indah nian kalimat demi kalimatnya!



Jadi, inti dari postingan ini adalah ...
ku jatuh cinta..
itu kata kuncinya! hahhaha..

Best regards,

-Danisha-

Wassalam..

1 komentar:

Anonim mengatakan...

belajar bahasa asing mah intinya satu: kudu sering dipraktek'in :)

http://tugupahlawan.com/1427/tips-belajar-bahasa-inggris-diluar-kelas/

Posting Komentar

Photobucket